Sabtu, 24 Oktober 2009

di 08.55 Label: Diposting oleh Dini Rahmadani 0 komentar

Mimpi yang jadi kenyataan, tentu membuat kita semua senang, itulah yang kurasakan saat ini. Alhamdulillah ya allah, terima kasih atas semua anugrah yang engkau berikan. Sekali lagi, sebuah mimpi dari sekian banyak mimpi yang pernah ku rasakan, akhirnya jadi kenyataan juga. Sebenarnya aku takut untuk bermimpi, ku selalu berusaha untuk menghapus mimpi itu, tapi pada kenyataannya aku selalu bermimpi. Tapi, setiap kali bermimpi, dan akhirnya jika mimpi itu terwujud, maka disambung lagi dengan mimpi2 berikutnya.
Ya allah, ternyata kau karuniakan aku hidup penuh dengan mimpi, yang kadang membuat aku lelah, dan protes padamu. kenapa harus begitu???? Tapi kadang, aku juga senang dengan anugrah ini, karena mimpi inilah, muncul sebuah keyakinan dalam diriku tentang kekuasaanmu, sehingga aku selalu dan tetap bersemangat dan selalu berusaha untuk dapat mewujudkannya.
Ya allah, tanpa bermaksud menyurangi rasa syukurku padamu, ada sebuah rasa yang aku sendiri tidak mengerti dengan apa yang aku rasakan. Dibalik semua rasa yang aku alami sekarang ini, masih terdapat sedikit rasa yang aku sendiri tidak dapat memahaminya, rasa apakah itu?. Ah, dasar manusia, bersykurlah jika masih diberi kenikmatan. Walau Kenikmatan di sini tidak hanya berupa kebahagian, tetapi bisa juga sebuah kesedihan. Untuk mendapatkan itu semua, kau uji kesabaranku………….
Ya allah, tuntunlah aku untuk selalu berjalan di jalan yang engkau ridhoi, aku tahu engkau menyayangiku.
Ya allah, berilah aku kesempatan untuk dapat mewujudkan semua mimpi yang kurasakan, terutama sebuah mimpi yang juga merupakan impian kedua orang tuaku.
Ya alllah, jadikanlah impian yang jadi kenyaataan saat ini sebagai pengobat rindu dan sebagai pertanda untuk melancarkan impianku yang lainnya.
Berilah aku kesempatan, dan panjangkanlah umur kedua orang tuaku untuk dapat melihat terwujudnya impian2 tersebut.
Walaupun demikian, aku cukup paham, tidak semua impian itu dapat diwujudkan, kadang butuh waktu yang lama atau bahkan tidak akan pernah terwujud sama sekali.
Ya alllah, aku tahu, yang terbaik menurutku saat ini, belum tentu terbaik juga menurutmu. Sesungguhnya engkaulah yang maha mengetahui apa yang terbaik untukku.