Kamis, 24 Oktober 2024

di 07.29 Diposting oleh Dini Rahmadani 0 komentar

 Koneksi Antar Materi - Modul 3.1




Tujuan Pembelajaran Khusus : 

1.   CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.

2.     CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya


Kegiatan Pemantik:

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

Kutipan ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis atau akademis seperti menghitung, tetapi juga menekankan pembelajaran tentang nilai-nilai yang lebih mendasar, seperti etika, moral, dan apa yang benar-benar berharga dalam kehidupan. Dalam konteks pembelajaran yang sedang Kita pelajari, ini terkait dengan pentingnya pendidikan holistik yang mengajarkan siswa tidak hanya menjadi cerdas secara intelektual tetapi juga menjadi individu yang memiliki karakter kuat dan mampu memahami apa yang benar-benar penting dalam kehidupan, seperti integritas, tanggung jawab, dan kerja sama.


Kaitannya dengan Proses Pembelajaran Saat Ini:

Dalam modul ini, pembelajaran yang berpusat pada nilai-nilai kebajikan dan pengambilan keputusan etis sangat ditekankan. Proses pembelajaran tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada bagaimana guru dapat membentuk karakter siswa melalui contoh-contoh tindakan yang etis dan berprinsip. Pengambilan keputusan yang tepat harus selalu didasarkan pada prinsip moral, bukan hanya pada hasil atau keuntungan jangka pendek. Ini sejalan dengan pembelajaran di modul yang mendorong guru untuk menjadi pemimpin yang berpikir kritis dan reflektif, serta mampu mengambil keputusan yang berdampak positif pada perkembangan siswa.


Dampak Nilai-nilai atau Prinsip dalam Pengambilan Keputusan pada Lingkungan:

Nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita pegang dalam pengambilan keputusan sangat memengaruhi lingkungan kita. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, ketika Kita membuat keputusan berdasarkan kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab, Kita akan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih kondusif, aman, dan penuh rasa percaya. Ini akan memengaruhi cara siswa belajar, bagaimana mereka saling berinteraksi, serta bagaimana rekan guru dan staf sekolah memKitang Kita sebagai pemimpin. Misalnya, keputusan untuk menerapkan disiplin positif akan menciptakan budaya sekolah yang lebih menghargai pengembangan karakter daripada hukuman.


Kontribusi sebagai Pemimpin Pembelajaran dalam Pengambilan Keputusan:

Sebagai pemimpin pembelajaran, kita dapat berkontribusi dalam pembelajaran siswa melalui keputusan yang kita buat. Ini melibatkan:

  • Memberikan contoh: Tindakan Kita sebagai pemimpin yang berperilaku etis akan menjadi teladan bagi siswa dan guru.
  • Menciptakan lingkungan yang positif: Keputusan untuk membangun suasana kelas yang inklusif, aman, dan mendukung perkembangan emosional siswa akan mendorong proses pembelajaran yang lebih efektif.
  • Memfasilitasi diskusi tentang nilai-nilai: Kita bisa mendorong siswa untuk tidak hanya belajar mata pelajaran, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai moral melalui diskusi tentang dilema etis atau studi kasus dalam pembelajaran.

 

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~


Menurut Hegel, pendidikan lebih dari sekadar transfer pengetahuan—pendidikan adalah seni untuk membentuk manusia menjadi individu yang memiliki kesadaran etis. Hal ini sangat relevan dengan modul yang sedang Kita pelajari, yang menekankan pentingnya pendidikan karakter dan pengambilan keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai moral. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, peran Kita adalah membentuk siswa bukan hanya menjadi individu yang cerdas, tetapi juga menjadi individu yang tahu bagaimana membuat keputusan yang benar, bertindak secara etis, dan memberikan dampak positif pada masyarakat. Pendidikan yang baik membekali siswa dengan kemampuan untuk berpikir secara kritis tentang etika dan moralitas, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.


Dengan memahami kedua kutipan tersebut, Kita dapat melihat bagaimana pembelajaran dalam modul ini mengintegrasikan nilai-nilai moral dan etika ke dalam proses pengajaran dan pengambilan keputusan sehari-hari. Ini membantu Anda tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga menjadi pemimpin yang menginspirasi, yang memengaruhi lingkungan belajar dan perkembangan karakter siswa.



Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran 

(Koneksi Antarmateri):

 

1. Filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka dalam Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin

Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Tut Wuri Handayani mengajarkan bahwa pemimpin harus mendukung dan membimbing dari belakang, memberikan kebebasan yang bertanggung jawab kepada siswa dan guru. Dalam konteks pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, filosofi ini relevan ketika membuat keputusan yang memberi ruang bagi siswa untuk mengembangkan diri mereka sendiri, tetapi tetap dalam bimbingan yang bijaksana. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang berfokus pada nilai-nilai kebajikan dan etika yang menempatkan kepentingan siswa sebagai prioritas utama.

2. Pengaruh Nilai dalam Pengambilan Keputusan

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita seperti keadilan, kejujuran, dan integritas sangat memengaruhi prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan. Ketika seorang pemimpin pembelajaran dihadapkan pada dilema, nilai-nilai ini menjadi kompas moral yang memandu arah keputusan, baik dalam situasi etis maupun operasional di lingkungan sekolah. Misalnya, keputusan untuk mendukung siswa yang mengalami kesulitan akademis tidak hanya didasarkan pada kebijakan, tetapi juga pada nilai empati dan keadilan.

3. Kaitannya dengan Kegiatan Coaching

Proses coaching dalam modul ini membantu merefleksikan dan menilai kembali efektivitas pengambilan keputusan yang telah dilakukan. Dengan bimbingan dari fasilitator atau coach, Anda dapat mengeksplorasi lebih dalam tentang keputusan yang diambil—apakah sudah tepat atau memerlukan perbaikan. Coaching juga memungkinkan untuk mengajukan pertanyaan kritis terhadap pilihan yang dibuat, sehingga pengambilan keputusan dapat menjadi lebih reflektif dan efektif.

4. Pengelolaan Sosial Emosional dan Pengambilan Keputusan

Kemampuan guru dalam mengelola emosi dan memahami dinamika sosial-emosional siswa berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan, khususnya saat menghadapi dilema etika. Dengan pengelolaan emosi yang baik, guru dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana, tidak hanya berdasarkan logika, tetapi juga mempertimbangkan dampak emosional pada siswa dan lingkungan sekolah.

5. Kasus Moral dan Etika dalam Pengambilan Keputusan

Studi kasus mengenai masalah moral dan etika dalam pembelajaran sering kali kembali pada nilai-nilai yang dianut oleh pendidik. Sebagai contoh, ketika seorang guru harus memutuskan tindakan disipliner, nilai-nilai seperti rasa hormat, keadilan, dan kasih sayang menjadi pedoman dalam menentukan keputusan yang seimbang antara memberikan konsekuensi dan mendidik siswa secara etis.

6. Dampak Pengambilan Keputusan pada Lingkungan

Pengambilan keputusan yang tepat dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif, aman, dan kondusif. Sebagai pemimpin pembelajaran, keputusan-keputusan seperti menetapkan kebijakan disiplin positif atau mengadopsi pendekatan pembelajaran inklusif dapat meningkatkan kualitas interaksi antar siswa, membuat mereka merasa didukung dan dihargai.

7. Tantangan dalam Pengambilan Keputusan Dilema Etika

Tantangan dalam pengambilan keputusan etis sering kali terkait dengan perubahan paradigma dan perbedaan perspektif di lingkungan sekolah. Sebagai pemimpin pembelajaran, tantangan ini bisa meliputi resistensi dari guru, siswa, atau orang tua yang mungkin belum sepenuhnya memahami pentingnya perubahan kebijakan atau pendekatan baru.

8. Pengaruh Pengambilan Keputusan terhadap Kemerdekaan Belajar Siswa

Pengambilan keputusan yang memerdekakan siswa berfokus pada potensi unik masing-masing individu. Keputusan yang memberikan fleksibilitas dalam metode pengajaran, seperti penerapan pembelajaran diferensiasi, memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Hal ini membantu siswa merasa lebih dihargai dan diberdayakan dalam proses belajar.

9. Kesimpulan Akhir dari Modul dan Keterkaitannya dengan Modul Sebelumnya

Kesimpulan dari modul ini adalah bahwa pengambilan keputusan yang tepat didasarkan pada nilai-nilai etis yang kuat, pertimbangan sosial-emosional, serta refleksi melalui proses coaching. Hal ini saling berkaitan dengan modul-modul sebelumnya yang juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang reflektif, student-centered learning, dan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran.

10. Perubahan dalam Pengambilan Keputusan Sebelum dan Sesudah Modul

Sebelum mempelajari modul ini, keputusan yang diambil mungkin lebih sering didasarkan pada kebijakan formal atau pendekatan tradisional. Namun, setelah memahami konsep-konsep seperti dilema etika, bujukan moral, dan paradigma pengambilan keputusan, pendekatan saya menjadi lebih reflektif, mempertimbangkan tidak hanya dampak langsung tetapi juga dampak jangka panjang terhadap perkembangan karakter dan moral siswa.

11. Dampak Pembelajaran Modul terhadap Cara Pengambilan Keputusan

Memahami konsep-konsep ini membawa perubahan signifikan dalam cara saya mengambil keputusan. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, saya sekarang lebih peka terhadap dilema etika dan berusaha membuat keputusan yang tidak hanya bermanfaat secara akademis, tetapi juga etis. Ini menjadikan saya lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan semua aspek sebelum memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan siswa.

12. Pentingnya Mempelajari Topik Ini

Mempelajari modul ini penting karena memberikan landasan yang kuat dalam memahami bahwa pendidikan bukan hanya soal menyampaikan pengetahuan, tetapi juga membentuk manusia menjadi individu yang etis. Sebagai pemimpin pembelajaran, kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat di tengah dilema moral sangat penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter.

13. Seberapa Penting Memahami Dilema Etika dan Pengambilan Keputusan dalam Pengajaran?

Memahami dilema etika dalam pengambilan keputusan sangat penting bagi seorang guru atau pemimpin pembelajaran. Dalam menghadapi berbagai situasi kompleks di sekolah, seorang pemimpin perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip moral dan etika yang kuat agar tidak hanya membuat keputusan yang benar secara administratif, tetapi juga berdampak positif terhadap perkembangan karakter siswa. Keputusan yang berdasarkan etika akan membentuk iklim sekolah yang sehat dan harmonis, menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan perkembangan karakter siswa.

Selain itu, kemampuan untuk memahami dilema etika juga membantu guru dalam mengambil keputusan yang adil dan bijaksana saat menghadapi konflik atau perbedaan pendapat, baik antara siswa maupun dengan rekan sejawat. Ini akan mempengaruhi cara guru memimpin kelas, memecahkan masalah, dan memberikan bimbingan yang adil kepada semua siswa.

14. Hubungan Pengambilan Keputusan dengan Masa Depan Siswa

Sebagai pemimpin pembelajaran, setiap keputusan yang diambil memiliki potensi untuk mempengaruhi masa depan siswa. Misalnya, keputusan tentang metode pengajaran atau pendekatan disiplin tidak hanya akan memengaruhi performa akademis siswa saat ini, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku mereka di masa depan. Pengambilan keputusan yang tepat dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, kemandirian, dan kemampuan berpikir kritis pada siswa, yang merupakan kualitas penting untuk sukses di masa depan.

Selain itu, pengambilan keputusan yang mendukung pembelajaran yang inklusif dan diferensiasi akan memungkinkan setiap siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Sebagai seorang pemimpin, keputusan untuk memerdekakan siswa melalui pembelajaran yang memberdayakan akan menciptakan generasi yang lebih adaptif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

 


 

Kesimpulan Akhir dari Modul 3.1 dan Kaitannya dengan Modul-modul Sebelumnya

Kesimpulan dari Modul 3.1 adalah bahwa pengambilan keputusan yang baik sebagai seorang pemimpin pembelajaran tidak hanya melibatkan logika dan aturan formal, tetapi juga harus didasarkan pada etika, moral, dan nilai-nilai kebajikan. Pengambilan keputusan yang tepat mampu menciptakan lingkungan belajar yang positif, memerdekakan siswa, dan membentuk karakter mereka.

Modul ini juga menunjukkan keterkaitan yang kuat dengan modul-modul sebelumnya, terutama dalam hal kepemimpinan yang reflektif, student-centered learning, dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran. Misalnya, konsep yang dibahas dalam modul coaching dan refleksi sangat berperan dalam membantu guru dan pemimpin pembelajaran untuk mengevaluasi keputusan mereka secara mendalam dan mengambil langkah perbaikan yang lebih baik.

Perubahan dalam Cara Mengambil Keputusan Sebelum dan Sesudah Modul

Sebelum mempelajari Modul 3.1, pengambilan keputusan mungkin lebih sering dilakukan berdasarkan intuisi atau aturan formal tanpa refleksi mendalam. Setelah mengikuti modul ini, saya lebih memahami pentingnya memeriksa setiap keputusan melalui lensa nilai-nilai etika dan moral. Ini telah mengubah cara saya membuat keputusan di kelas dan dalam berinteraksi dengan siswa serta guru lain. Saya sekarang lebih cermat mempertimbangkan dampak jangka panjang dari setiap keputusan dan bagaimana keputusan tersebut dapat membentuk karakter dan perkembangan siswa.

 

Dengan demikian, rangkuman koneksi antarmateri ini menunjukkan bagaimana setiap konsep yang dipelajari dalam Modul 3.1 berperan penting dalam membentuk pendekatan pengambilan keputusan yang etis, reflektif, dan berpusat pada siswa. Pembelajaran ini tidak hanya relevan bagi pengembangan profesional saya sebagai seorang guru, tetapi juga sangat berdampak pada bagaimana saya dapat mempengaruhi lingkungan sekolah secara keseluruhan dan masa depan siswa.

 

Senin, 23 November 2020

di 02.03 Diposting oleh Dini Rahmadani 0 komentar

TIK SMPN 18 PADANG: Pertemuan 1 TIK Kelas IX:  MENGENAL INTERNET DAN INTRANET MENGENAL INTERNET Siapa yang tak pernah mendengar istilah internet sekarang ini? Hampir semua orang mulai da...

Minggu, 15 November 2020

di 22.32 Label: Diposting oleh Dini Rahmadani 0 komentar

   Setiap anak adalah berbeda, mereka memiliki keunikan. Setiap anak adalah hebat,memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang jika kita pandai mengelolanya akan saling melengkapi dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. 

    Desember 2020, merupakan hari sangat dinanti oleh siswa untuk melihat hasil kemampuan mereka dalam pembelajaran, apalagi dalam masa pandemi corona ini. Mereka ingin mengukur kemampuannya, dengan melihat angka-angka dan deskripsi yang tertulis dalam beberapa lembar kertas. 

    Para orang tua pun sangat antusias juga untuk menantikannya, dengan harapan angka-angka yang tertulis akan menggambarkan kemampuan anaknya. Dan mereka punya rencana sendiri untuk membuat keputusan, apakah anak mereka butuh belajar tambahan dengan guru di sekolah atau belajar bersama dengan orang tua atau teman-temannya di rumah. 

 Pesan untuk guru mapel: 
  • Selalu memberikan motivasi pada siswa untuk memenuhi kewajibannya, “Jangan pernah menyerah ya Bapak Ibu Pahlawan tanpa tanda jasa…..” 
  • Berusaha memenuhi hak siswa untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari gurunya. “Tentu saja sang guru juga perlu meng-update ilmunya,he…” 
  • Menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan orang tua dan siswa 
  • Telitilah dan lakukan yang terbaik menurut anda dalam membuat penilaian. “Tidak ada produk Allah yang gagal”.

 TIM Pengolah Erapor ( Catatan untuk Tim:) Terima kasih teman-teman tim yang telah bekerjasama dalam mengolah nilai anak. Banyak pelajaran penting yang saya dapat dari menjalankan tugas sebagai pengolah nilai. 
  1. Belajar memahami berbagai, karakter teman dan cara kerja mereka dalam tim. 
  2. Mengelola emosi, karena emosi akan berubah, bisa naik dan turun tergantung situasi dan kondisi yang sedang dialami dengan berbagai masalah dan kendala yang diuar prediksi dan yang sudah diprediksi sebelumnya. 
  3. Tetaplah fokus pada pekerjaan kita, biarkan / abaikan komentar-komentar yang merusak fokus dan jadikan komentar yang baik dan bermanfaat untuk mencoba intropeksi diri. Komentar yang baik atau tidak, tergantung pada niatnya masing-masing. Akan menjadi baik atau buruk tergantung cara kita menyampaikan, pendekatan kita dalam berinteraksi. Jangan asal komentar, kalau tidak memberikan solusi. Setiap orang tentu punya alasan tersendiri, ketika mereka memilih langkah kerja menuju hasil.
  4. Saling mengingatkan “ terima kasih atas pandangannya ya teman, bukan bermaksud merasa lebih baik, tapi ada rasa keinginan untuk mencoba, merubah kebiasaan yang menurut saya tidak bagus untuk masa yang akan datang. 
  5. Menghargai perbedaan. Perbedaan langkah / cara kerja dalam tim, itu biasa saja terjadi, proses komunikasi yang baik akan menjadi solusi untuk memahami perbedaan tersebut. Setiap orang dalam tim, punya pengalaman, pandangan dan cara yang berbeda untuk mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan. Mungkin cara si A berbeda dengan si B dan si C. A dan B memilih jalan singkat dan tercepat untuk mencapai tujuan. Tetapi si C, mungkin memilih jalan terpanjang, yang penuh tantangan, yang kemungkinan membutuhkan waktu untuk mencapai tujuan. Alasan si C memilih jalan yang panjang adalah ingin belajar bersama, belajar memahami,belajar menghadapi masalah dan mencoba mencari solusi. Ketika belajar tentu berproses, butuh waktu dan tentu kami semua memperhatikan tujuan dan punya pertimbangan sendiri dalam memilih cara yang berbeda untuk mencapai tujuan. Alhamdulillah, kita semua bisa melewatinya dan menyelesaikan tugas kita masing-massing, dengan pengalaman yang berbeda, cara kerja yang beda, kepuasan yang berbeda, tapi insya allah tujuan kita bersama akan sesuai dengan hasil yang diharapkan. 
  6. Ikhlas berbagi 
  7. Kerja sama, "jangan hanya berkomentar", jika kamu bisa, bantu yang mengalami kesulitan.
  8. Jangan campuri pekerjaan yang bukan urusan kita (maksudnya, supaya kita bisa saling bertanggung jawab dalam bekerja). 

 Pesan untuk guru mapel: 
  •  Telitilah dalam menuliskan angka yang tepat untuk menggambarkan hasil belajar siswa. Agar teliti, pelajarilah membuat perencanaan yang baik dan tepat. 
  •  Lakukan pengolahan sendiri, karena tim sudah menyediakan aplikasi pengolahan nilai untuk memudahkan prediksi nilai rapor siswa. 
  • Cobalah belajar untuk menggunakannya, seringlah bertanya jika tidak mengerti menggunakannya. 
  •  Jika meminta bantuan orang lain dalam melakukan pengolahan,tolong dampingi dan cek kembali hasil pekerjaan mereka.

 Pesan untuk wali kelas: 
  • Cobalah menghargai penilaian guru mata pelajaran terhadap siswa di kelas anda. 
  • Guru mapel tentu punya alasan dan pertimbangan tersendiri dengan angka yang mereka tuliskan. 
  • Tidak setuju dengan cara penilaian atau angka yang ditulis guru mapel itu wajar saja. Walas berhak bertanya dan konfirmasi ke guru mapel. 
  • Jalin komunikasi yang baik dengan guru mapel, dan 
  • Bernegosiasilah dengan hati-hati jika ingin merubah angka yang menurut pandangan walas tepat.  

Pesan untuk para siswa: 
  • Lakukan yang terbaik yang kamu bisa dalam peoses belajar selama masa pandemi covid 19 ini. 
  • Penuhilah segala kewajibanmu sebagai siswa terutama berusaha memenuhui aturan dan tugas yang diberikan gurumu.
  • Tetap semangat, dengarkan nasehat ortu dan jangan lupa berdoa agar diberi kemudahan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.


 OK, sekian dulu ceritanya, mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak tepat! Tetap semangat dan selalu berfikir positif dan selalu intropeksi diri untuk kehidupan yang lebih baik. Sekedar mencoba menulis kembali, dan masih perlu banyak belajar, terima kasih.

Minggu, 06 Desember 2009

di 19.26 Diposting oleh Dini Rahmadani 0 komentar

Hari ini adalah hari esok yang kucemaskan kemarin
Dan hari ini cerah sekali,
Hingga aku bertanya2 mengapa aku mencemaskan hari ini kemarin
Maka hari ini aku tidak akan mencemaskan esok
Lagi pula, mungkin tidak akan ada esok
Maka hari ini aku akan hidup seolah esok tak ada
Dan aku akan melupakan hari kemarin

Hari ini adalah hari esok yang kurencanakan kemarin
Dan hampir semua rencanaku untuk hari ini tidak berjalan seperti yang kukira kemarin
Maka hari ini aku akan melupakan esok dan aku akan merencanakan hari ini
Tetapi tidak terlalu habis-habisan
Hari ini aku akan berhenti untuk menghidu sekuntum mawar
Aku akan mengatakan kepada orang yang kucintai betapa aku mencintainya
Aku akan berhenti merencanakan hari esok dan berencana untuk menjadikan hari ini hari terbaik dalam hidupku
Hari ini adalah hari esok yang kutakutkan kemarin
Dan hari ini ternyata tidak ada yang harus ditakutkan
Maka hari ini akan kuenyahkan rasa takut akan hal-hal yang tak kuketahui
Akau akan merangkul yang tidak kuketahui itu sebagai pengalaman belajar yang penuh dengan kesempatan seru
Hari ini, tidak seperti kemarin, aku tidak akan menakutkan esok

Hari ini adalah hari esok yang kuimpikan kemarin
Dan sebagian mimpi yang kuimpikan kemarin jadi kenyataan hari ini
Maka hari ini aku akan terus memimpikan esok
Dan mungkin lebih banyak lagi mimpi yg kuimpikan hari ini akan jadi kenyataan esok

Hari ini adalah hari esok yang tujuannya kutetapkan kemarin
Dan aku mencapai sebagian tujuan itu hari ini
Maka hari ini kau akan menetapkan tujuan yang sedikit lebih tinggi untuk hari ini dan esok
Dan jika esok ternyata seperti hari ini
Aku pasti akan mencapai semua tujuanku suatu saat nanti!

Sumber : SATU TIKET KE SURGA oleh Zabrina A. Bakar, cetakan ke-3 okt 2008, UFUK

Sabtu, 24 Oktober 2009

di 08.55 Label: Diposting oleh Dini Rahmadani 0 komentar

Mimpi yang jadi kenyataan, tentu membuat kita semua senang, itulah yang kurasakan saat ini. Alhamdulillah ya allah, terima kasih atas semua anugrah yang engkau berikan. Sekali lagi, sebuah mimpi dari sekian banyak mimpi yang pernah ku rasakan, akhirnya jadi kenyataan juga. Sebenarnya aku takut untuk bermimpi, ku selalu berusaha untuk menghapus mimpi itu, tapi pada kenyataannya aku selalu bermimpi. Tapi, setiap kali bermimpi, dan akhirnya jika mimpi itu terwujud, maka disambung lagi dengan mimpi2 berikutnya.
Ya allah, ternyata kau karuniakan aku hidup penuh dengan mimpi, yang kadang membuat aku lelah, dan protes padamu. kenapa harus begitu???? Tapi kadang, aku juga senang dengan anugrah ini, karena mimpi inilah, muncul sebuah keyakinan dalam diriku tentang kekuasaanmu, sehingga aku selalu dan tetap bersemangat dan selalu berusaha untuk dapat mewujudkannya.
Ya allah, tanpa bermaksud menyurangi rasa syukurku padamu, ada sebuah rasa yang aku sendiri tidak mengerti dengan apa yang aku rasakan. Dibalik semua rasa yang aku alami sekarang ini, masih terdapat sedikit rasa yang aku sendiri tidak dapat memahaminya, rasa apakah itu?. Ah, dasar manusia, bersykurlah jika masih diberi kenikmatan. Walau Kenikmatan di sini tidak hanya berupa kebahagian, tetapi bisa juga sebuah kesedihan. Untuk mendapatkan itu semua, kau uji kesabaranku………….
Ya allah, tuntunlah aku untuk selalu berjalan di jalan yang engkau ridhoi, aku tahu engkau menyayangiku.
Ya allah, berilah aku kesempatan untuk dapat mewujudkan semua mimpi yang kurasakan, terutama sebuah mimpi yang juga merupakan impian kedua orang tuaku.
Ya alllah, jadikanlah impian yang jadi kenyaataan saat ini sebagai pengobat rindu dan sebagai pertanda untuk melancarkan impianku yang lainnya.
Berilah aku kesempatan, dan panjangkanlah umur kedua orang tuaku untuk dapat melihat terwujudnya impian2 tersebut.
Walaupun demikian, aku cukup paham, tidak semua impian itu dapat diwujudkan, kadang butuh waktu yang lama atau bahkan tidak akan pernah terwujud sama sekali.
Ya alllah, aku tahu, yang terbaik menurutku saat ini, belum tentu terbaik juga menurutmu. Sesungguhnya engkaulah yang maha mengetahui apa yang terbaik untukku.

Jumat, 07 Agustus 2009

di 08.44 Label: Diposting oleh Dini Rahmadani 0 komentar

Untuk mencapai sebuah kesuksesan, sepertinya harus melewati sebuah tantangan, baik itu tantangan yang kecil sampai yang besar. Semakin tinggi sebuah kesuksesan yang ingin kamu raih, maka semakin besar tantangannya.

Hidup ini penuh tantangan, suka atau tidak, besar atau kecil, sadar ataupun tidak, kamu pasti akan bertemu dengan yang namanya tantangan

Hidup adalah sebuah pilihan, jalan manakah yang akan kamu tempuh? Apakah jalan yang lurus atau sebaliknya. Jika kau pilih jalan yang lurus, pasti akan banyak tantangan. Anggaplah itu sebuah ujian dalam menempuh perjalanan hidup untuk mencapai tujuan yang kau ingin. Jika suatu saat nanti, disaat kau telah sampai ke tujuan perjalanan hidupmu, barulah kau sadar dan merasakan betapa beruntung serta indahnya sebuah tantangan tersebut.

Aku yakin dan percaya, kalau semua orang pastikan mencapai tujuan seperti yang diinginkannya. Seperti janji Allah pada umatnya, “asalkan ia selalu ingat padaku, dan selalu berada di jalan yang lurus seperti yang ku perintahkan, aku pasti akan mengabulkannya”. Tetapi, ada yang dikabulkan segera dan kadang ada yang butuh waktu lama, tanpa disadari atau tidak.

Ya Allah, hanya padamu aku mengadu dan meminta, tunjukkan aku jalan yang lurus itu.

Ya Allah, berilah aku kesabaran tuk menghadapi tantangan dalam menempuh perjalanan hidup ini.

Alhamdulillah hirabbil ‘alamin, terima kasih ya Allah, sampai saat ini aku merasa masih berada di jalan yang lurus seperti yang engkau perintahkan. (mudah-mudahan selalu dan tetap di jalur itu sampai akhir hidupku, amin…). Walau sempat beberapa kali godaan datang untuk menyuruhku menempuh jalan lain yang tidak kau ridhoi ( amit-amit deh………….).

Ya Allah, berilah aku kekuatan untuk selalu mempertahankannya. Aku sangat yakin, suatu saat nanti………

Aku tau, selama ini aku telah melewati banyak tantangan, dan karena tantangan itu, menghantarkan aku menjadi seperti sekarang. Tapi, tantangan itu masih belum berakhir….

Senin, 06 Juli 2009

di 22.42 Label: Diposting oleh Dini Rahmadani 0 komentar

Hmm …., waktu begitu cepat berlalu, tak terasa hari yang paling dinantikan dan juga yang paling menakutkan serta membingungkan, akhirnya semakin dekat. Saatnya aku harus memilih, waktunya sudah makin dekat, tinggal menghitung hari saja. Deg deg kan rasanya hatiku, sekaligus makin bingung tuk menetapkan pilihan. Apa perlu lakukan shalat istikarah ya?, he…he…he….
Ndak hanya aku aja kali yang merasakan hal seperti ini, mungkin juga Anda. Sebuah rasa yang sulit tuk diungkapkan dengan kata-kata, sepertinya ‘sejuta rasa’ walah, segitunya, hahhh. Aku tak tau kenapa itu terjadi padaku saat ini, pada hal ini bukan pertama kalinya aku melakukan pemilihan. Tapi kenapa ya, kali ini ada suatu hal yang berbeda. Aku sendiri bingung, ntah apa yang terjadi padaku kali ini.
Makin hari, semua orang sibuk mempersiapkan segala sesuatunya, memasang spanduk, sosialisasi dan melakukan ‘pede kate’. Macam-macam cara yang dilakukan untuk mengambil hati agar mereka menjadi yang terpilih.
Masing-masing calon sangat sibuk melakukan ‘kampanye’, menyampaikan visi dan misi mereka. Akan dibawa kemana tujuan dan masa depan hidupku, keluargaku, bahkan bangsa dan negaraku. Terus terang aku sedikit ndak tertarik dengan kampanye yang mereka lakukan. Ada beberapa hal yang tidak masuk akal menurut pandanganku, hm….itu bukan berarti aku yang paling benar lho, maaf sebelumnya, ini cuma pendapat aku.
Aku melihat sebuah persaingan yang tidak sehat terjadi. Para calon pemimpin saling memberikan argumen-argumen yang tidak masuk akal, saling menjelek jelekkan, yang menurutku tidak pantas dan itu tidak perlu dilakukan. Pemimpin seperti inikah yang akan aku pilih?, ndak tau deh…..makanya jadi ‘bingung’. Seandainya dalam pemilihan ini ada calon pemimpin yang sesuai dengan harapanku. Ah, itu tidaklah mungkin, tidak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna, pasti selalu ada sisi positif dan negatifnya, begitu juga dengan aku.
Tapi kali ini aku harus tetap memilih, rugi dong kalo hak suaraku tidak dipergunakan, ya nggak. Satu suara yang aku berikan, sangatlah penting dan berarti untuk menentukan seluruh aspek kehidupanku dan semua orang. Jadi aku harus benar-benar yakin untuk menentukan pilihan, nggak mau dong salah pilih.
Mudah-mudahan di pemilihan kali ini, aku dapat memilih calon yang tepat dan pantas untuk dipilih. Yang dapat memegang janjinya dan berusaha mengubah kehidupan ini menjadi lebih baik, amin………..
Memilih, dipilih, atau menjadi yang terpilih, semuanya punya porsi yang sama, sama-sama punya sisi enak dan tidak enak. Bagi yang memilih, jadi bingung mau pilih siapa. Yang dipilih / terpilih, juga harus melaksanakan janji-janji yang pernah dikatakannya, mempunyai tanggung jawab yang cukup besar, butuh usaha yang kuat tuk memperjuangkan impian sang pemilih, sanggupkah??, kita lihat aja nanti hasilnya, OK.Lebih cepat lebih baik dan mari lanjutkan!!!, selamat memilih dan menjadi yang terpilih.